Senin, 22 Oktober 2012

LOKER buat temen-temen

Tman" lowker nech,buruan kasih tau tman,saudara" kita yg lg nyari kerja, moga brmanfa'at

PT.Bank Panin,Tbk
Closing Date : 31 Oktober 2012
http://bit.ly/XlayHB

PT.Freport Indonesia
Closing Date : 21 Oktober 2012
http://bit.ly/UsO7CH

PT.Bank Danamon,Tbk
Closing Date: 28 November 2012
http://bit.ly/PFfRSD

PT.Chevron Indonesia
Closing Date: 24 November
http://bit.ly/X3DYKr

PT.Energy Management Indonesia(Persero)
Closing Date : 17 November 2012 
http://bit.ly/XvWF9M

PT.HM Sampoerna
Closing Date: 27 oktober 2012
http://bit.ly/P8OsZo

PT.Bank Central Asia, Tbk.
Closing date : 14 November 2012
http://bit.ly/TA01nW

PT.Castrol Indonesia
Closing Date : 24 Oktober 2012
http://bit.ly/PFkLKX

PT.Sharp Electronic Indonesia
Closing Date : 11 November 2012
http://bit.ly/Rw8mJz

PT.Sinar Sosro
Closing Date: 1 November 2012
http://bit.ly/RaAJQ3

PT.Astra Daihatsu Motor
Closing date: 15 Desember 2012
http://bit.ly/SQt2et

PT.Bank Internasional Indonesia,Tbk.
Closing Date : 10 November 2012
http://bit.ly/PgnqPy

PT.Pertamina Retail
Closing Date: 31 Oktober 2012
http://bit.ly/UD77yv

PT.Pertamina Patra Niaga
Closing Date : 31 Oktober 2012
http://bit.ly/VI1COd

PT.Coca-Cola Bottling Indonesia
Closing Date : 30 Oktober 2012
http://bit.ly/O0052L

Bank Mandiri.
Closing Date 30 November 2012
http://bit.ly/RyjbdU

Bank BNI syariah
Closing Date 09 November 2012
http://bit.ly/TFtYIb

PT.Perkebunan Nasional(PTPN IX)
Closing Date: 01 November 2012
http://bit.ly/RdoLD8

PT.Pelabuhan Indonesia II(Persero)
Closing Date : 22 Oktober 2012
http://bit.ly/QQaX17

PT.Pertamina Hulu Energi(PHE)
Closing Date : 21 Oktober 2012
http://bit.ly/Ttx4K0

PT. Kaltim Prima Coal
Closing Date : 22 Oktober 2012
http://bit.ly/RkTFfn

PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)
Closing Date : 25 Oktober 2012
http://bit.ly/WiSPT6

PT. Adaro Indonesia.
Closing Date: 3 November 2012
http://bit.ly/VdTsZp

PT. Indosat Mega Media (IM2)
Closing Date: 06 November 2012
http://bit.ly/RjWnhQ.

Sabtu, 20 Oktober 2012

nasib Perikanan di Negeri Maritim


  
Produk perikanan merupakan salah satu jenis pangan yang perlu mendapat perhatian terkait dengan keamanan pangan. Mengingat di satu sisi, Indonesia merupakan negara maritime terbesar di Asia Tenggara sehingga sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber  pendapatan nelayan dan sumber devisa negara. Selain itu, produk perikanan juga merupakan sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh manusia. Namun di sisi lain, produk perikanan dapatmenjadi media perantara bagi bakteri patogen dan parasit yang dapat menginfeksi  manusia
Sektor perikanan di Indonesia bisa dibilang sangat penting. Terutama pada tahun 1998-1999 saat krisis ekonomi melanda Negara  Indonesia, hanya sektor perikanan  yang tidak mengalami goncangan. Perikanan menjadi ketahanan ekonomi Negara pada saat itu. Maka dari itu, Presiden RI pada saat itu KH Abdurrahman Wahid membuat depertemen kelautan dan perikanan sebagai  departemen untuk mengurusi segala hal tentang perikanan dan kelautan di Indonesia.
Sungguh miris sekali jika Indonesia yang merupakan Negara maritime terbesar di Asia Tenggara nelayannya miskin – miskin. Beberapa tahun belakangan ini pendapatan nelayan di Indonesia malah menurun, dan hasil – hasil perikanan kualitasnya sangat jelek. Over fishing dimana – mana, perusakan terumbu karang yang tidak beraturan, pencemaran air laut dengan berbagai macam limbah. Tentunya semua hal ini bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh Presiden kita saat mendirikan DKP. Seharusnya dengan luasnya perairan bisa menjadi ladang untuk lapangan kerja, devisa Negara dll. Ketamakan manusia Indonesia sangat tingggi. Kesadaran akan lingkungan pun kurang sekali.
Dibandingkan Jepang yang notabene adalah negara pengkonsumsi ikan terbesar malah tidak pernah over fishing dan tidak pernah kekurangan produksi penangkapan ikan. Warga Jepang sendiri memiliki kepercayaan bahwa,  jika mencintai alam maka alam akan memberi kita ketersediaan pangan yang banyak. Hal ini lah yang tidak ada di masyarakat Indonesia,  yang hanya bisa memakan dan menggunakan hasil dari SDA tanpa ada rasa untuk memperbaharuinya lagi,  jadi hanya tinggal pakai dan pakai. Di jepang penangkapan ikan harus sesuai standart prosedur – prosedur yang berlaku, mana ikan yang wajib ditangkap / dilepas, alat apa saja yangboleh digunakan untuk menangkap dan nealayan sangat patuh akan peraturan itu. Yang notabene  sangat kurang di nelayan Indonesia.
Saya yang baru saja kuliah di jurusan Perikanan kurang lebih 1 tahun saja sudah sangat mengerti keadaan perikanan Indonesia yang sudah sangat parah. Jika ditilik kembali ke belakang memang benar bahwa perhatian pemerintah kepada sector perikanan dan kelautan masih kurang. Banyak sekali  hasil SDA perairan kita yang diambil oleh Negara lain tanpa kita bisa berbuat apa - apa, sungguh sangat ironis. Birokrasi yang sangat bertele – tele juga membuat warga nelayan menjadi malas untuk meminta bantuan kepada intitusi pemerintahan. Jadi mereka hanya berjalan sendiri tanpa ada arahan dan kejelasan tentang prosedur yang benar  tentang penangkapan dsb. Penyediaan alat tangkap, TPI, handling yang mutu dan kualitas bagus masih sangat jarang.  Bagaimana mau bisa perikanan menjadi ketahanan ekonomi Negara jika Negara sendiri tidak bisa mengolahnya. Harapan – harapan akan Negara Indonesia menjadi Negara besar dalam segala bidang sangat kita harapkan. Semoga dengan banyaknya  Universitas  –  Universitas dengan berbagai banyak jurusan disiplin ilmu yang berbeda bisa merubah keadaan Negara Indonesia kedepannya. Terutama sector perikanan yang masih butuh banyak perhatian dari sarjana – sarjana muda perikanan. Diharapkan kita bisa mengejar ketertinggalan dalam hal informasi, teknologi, alat tangkap, pengetahuan dll dari inovasi pemuda - pemudi di masa depan.
Sedikit sekali yang bisa saya bahas di Blog saya ini tentang kondisi perikanan di Indonesia. Tapi saya optimis bahwa Indonesia bisa menjadia Negara besar yang mampu mengolah dan menjaga seluruh hasil SDA nya dengan SDM yang berkualitas. Seperti kata presiden pertama kita, Ir. Soerkano bahwa “ Indonesia adalah Negara besar tinggal kita yang mau mempertahnkannya apa manghancurkannya!”. Semoga dengan tulisan saya ini dapat memberi sedikit pengetahuan dan motivasi bagi pembaca untuk merubah Negara kita ini menjadi lebih baik.

Senin, 08 Oktober 2012

Makna Mimpi


Fakta Unik Tentang Mimpi
Anda akan melupakan 90 persen Mimpi Anda
Mimpi yang terjadi didalam tidur dan prosesnya terjadi di alam bawah sadar membuat 5 menit setelah anda terbangun dari tidur maka anda akan melupakan 50 persen dari mimpi dan cerita dalam mimpi anda. Seiring waktu, 10 menit setelah bangun dimana saat semua emosi dan kesadaraan anda kembali total, maka anda akan melupakan 90 % dari mimpi anda. Salah satu cerita menarik tentang "melupakan mimpi" ini hadir dari seorang penulis 
Puisi Indah Kata Mutiara terkenal, Samuel Taylor Coleridge. Suatu ketika dia mendapatkan sebuah pengalaman mimpi yang indah. Sesaat setelah Samuel bangun, dia segera menuliskan cerita dalam mimpinya dalam bait-bait puisi diatas selembar kertas. Saat tulisannya mencapai 54 kata, tiba-tiba datanglah tamu kerumahnya. Setelah urusan dengan tamu tersebut selesai, Samuel Taylor Coleridge bermaksud menyelesaikan puisinya tadi, tetapi dia tidak berhasil mengingat kembali mimpinya. Puisinya itu tidak pernah selesai. Puisi yang tidak pernah terselesaikan itu diberi judul "Kubla Khan" dan menjadi salah satu puisi paling terkenal di Inggris.

Semua Orang Bermimpi
Penelitian menemukan bahwa semua manusia bermimpi, mulai dari bayi sampai dengan orang tertua didunia masih mengalami mimpi (kecuali pada beberapa kasus penyakit jiwa parah ). Namun ada hal menarik tentang mimpi antara Pria dan Wanita. Penelitian menyebutkan bahwa Pria cenderung bermimpi tentang pria lain, baik itu pria real ataupun pria imaginatif. Sementara Wanita cenderung berimbang dalam memimpikan Pria dan Wanita lain.

Mimpi Mencegah Gangguan Emosi
Penelitian yang dilakukan para ahli dengan melakukan serangkaian test ujicoba mendapatkan bahwa pada orang yang dibangunkan saat awal mulai bermimpi tapi tetap diperbolehkan tidur 8 jam sehari, setelah 3 hari menjadi kehilangan konsentrasi, gampang marah, halusinasi dan tanda-tanda gangguan emosi serta psikologis lainnya. Kesimpulannya, mimpi berfungsi untuk melepaskan stress, ketegangan dan tekanan saat manusia tengah dalam kondisi sadar. 

Rangsangan Dari Luar Mempengaruhi Mimpi Kita
Istilah ini disebut 'Dream Incorporation'. Mimpi yang berisikan refleksi dari peristiwa yang saat itu tengah terjadi. Misalkan kita bermimpi merasa sangat haus, kemudian hadirlah sebotol air yang lalu kita minum, namun tak berapa lama kemudian kita merasakan lagi kehausan, begitu terus berulang-ulang sampai kita terbangun dan menyadari bahwa kita benar-benar sedang dalam kondisi kehausan. Atau cerita yang lebih gampang dipahami : Mimpi kebelet pipis.

Saat Bermimpi Tubuh Akan Lumpuh
Kesempurnaan tubuh manusia dan otak bisa terlihat saat manusia dalam kondisi tak sadar dan mimpi. Saat manusia tidur dan bermimpi, maka tubuh akan mengalami lumpuh layu temporery atau sementara. Hal ini terjadi untuk mencegah supaya tubuh kita tidak bergerak-gerak mengikuti 'alur cerita' mimpi kita. Banyangin saja kalau anda mimpi dikejar massa, kalau kaki anda tidak lumpuh bisa-bisa anda lari ke luar rumah dan disangka maling beneran sama satpam. Ada hormon yg dihasilkan tubuh saat kita tidur yg membuat syaraf mengirimkan pesan ke tulang belakang menyebabkan tubuh kita menjadi rileks dan lama-lama lumpuh atau lemas.

Orang Buta pun Juga Bermimpi
Orang yang mengalami kebutaan sejak lahir ternyata juga mengalami mimpi. Namun karena kebutaan sejak lahirnya membuatnya tidak memiliki database bentuk dan wujud dari refleksi gambar, maka orang yang mengalami kebutaan sejak lahir mengalami mimpi-mimpi tentang suara, bunyi, sentuhan dan perasaan atau emosi.Sementara orang yang mengalami kebutaan setelah tumbuh dewasa, maka mimpinya akan bercampur antara bunyi, sentuhan dan perasaan dengan refleksi gambar-gambar yang sempat direkam lewat matanya sebelum mengalami kebutaan.

Kita Hanya Memimpikan Apa Yang Kita Ketahui
Sering kali kita mengalami mimpi dengan setting lokasi atau kondisi yang asing dengan kita. Kita bermimpi ditempat-tempat asing, dan bertemu dengan orang-orang yang tidak kita kenal. Namun penelitian menyebutkan bahwa hal tersebut tidak asal diciptakan oleh otak. Otak hanya merefleksikan semua yang pernah terjadi pada kita dan menggenerate ceritanya dengan sumber dari ingatan kita. Dan yang membuat seolah anda tidak mengenali tempat atau hal-hal dalam mimpi anda andalah alam bawah sadar anda sebagai pusat penyimpanan data ingatan yang digali oleh otak untuk menciptakan kisah mimpi yang unik, aneh dan asing. Jadi, Otak sebagai sutradara tidak akan pernah kehabisan jalan cerita drama mimpi anda, karena sepanjang hidup anda anda telah melihat jutaan wajah, ratusan ribu tempat dan detail-detail lainnya. Yap, Otak tidak akan pernah kehabisan aktor dan setting untuk menciptakan film mimpi unik untuk anda.

Mimpi Adalah Simbol dan Kiasan
Apa yang anda alami dalam mimpi sebenarnya adalah cara otak menterjemahkan alam bawah sadar anda yang merupakan simbolisasi atas peristiwa real yang terjadi saat kita sadar. Otak sangat kreatif dalam menggali database memori kita. Kadang kala, otak menggali informasi ingatan kita begitu dalamnya sampai kadang-kadang kita takjub atas mimpi aneh kita sendiri. Hal inilah yang membuat banyak orang yang tertarik akan 
tafsir mimpi, karena dipercaya otak memiliki kesamaan dalam mentraslate ingatan kita dan mewujudkannya menjadi simbol-simbol menarik lewat jalan cerita mimpi kita.

Apakah Mimpi itu Berwarna?
Penelitian menemukan bahwa 12 % orang yang normal, dan tidak memiliki penyakit buta warna, ternyata dalam mimpinya selalu mengalami mimpi hitam putih. Sementara sisanya mengalami mimpi yang bervariasi antara hitam putih dan mimpi berwarna

Kamis, 27 September 2012

verifikasi UNDIP kurang baik?


Mempertanyaka Verifikasi Mahasiswa Baru
by Trio Putra Setiyawan on Wednesday, September 26, 2012 at 9:01am ·
Universitas Diponegoro (Undip) telah menyelesaikan serangkaian kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). Dimulai dari proses seleksi calon mahasiswa baru (maba) sampai dengan pendidikan karakter. Serangkaian kegiatan yang cukup meriah dan memiliki tujuan yang sangat baik, namun ada beberapa catatan yang menjadi bahan koreksi khususnya pada kegiatan verifikasi ini.
Verivikasi dilaksanakan pada tanggal 7 - 9 Juni 2012 dan 2 – 11 Agusrus 2012. Seluruh calon maba dari berbagai jalur masuk wajib melakukan verifikasi, sebelum mereka dinyatakan sah secara administratif menjadi mahasiswa Undip. Kegiatan ini menjadi first impression untuk para calon mahasiswa, juga pengantar yang ikut mendampingi. Sayangnya usaha pengelola Undip yang dilaksanakan di gedung Prof. Sudharto, S.H., ini untuk memberikan first impression, masih jauh dari maksimal.
Kekurangan tersebut antara lain : tidak ada tempat atau fasilitas khusus untuk pengantar, tidak ada peta, pembagian nomor antrian yang tidak teratur, denah dan pusat informasi, kebersihan, sampai pedagang di area parkiran verifikasi.
Pengantar tidak boleh ikut masuk ke dalam ruangan. Sehingga mereka harus menunggu di luar. Karena tidak terdapat tenda ataupun fasilitas lain, mereka menunggu di berbagai tempat yang menurut mereka layak. Peserta verifikasi juga mengalami kebingunan karena tidak terdapat denah atau pusat layanan informasi yang jelas. Menurut Nur Rahmah (mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian) yang berasal dari Pati, pada saat berada di dalam ruangan verifikasi, merasa bingung karena tidak ada petunjuk atau pun penjelasan dari petugas dengan jelas. Bahkan lembaga mahasiswa harus mengambil inisiatif untuk menyediakan pusat pelayan informasi.
Sampah yang dihasilkan selama kegiatan verifikasi juga belum dikelola dengan baik, sehingga mengganggu kegiatan pada hari berikutnya. Berbagai permasalahan yang sebenarnya sudah muncul dari beberapa tahun lalu, tetapi belum mendapatkan perhatian serius. Pertanyaan besar yang harus dimunculkan adalah “Apakah kondisi ini akan terulang lagi di tahun-tahun mendatang?”
Kami berharap pengelola Undip bisa melakukan perbaikan pelaksanaan kegiatan ini. Harus ada fasilitas yang layak untuk pengantar, denah dan informasi kegiatan verifikasi, pusat informasi, beasiswa, proyek kerja sama, prestasi dan kemahasiswaan. Lebih baik lagi apabila semua fasilitas tersebut berada dalam satu kawasan yang terintegrasi dengan fasilitas lain, seperti informasi rusunawa dan kost.
Universitas Diponegoro harus mampu memberikan citra yang baik sebagai world class university. Kegiatan ini seharusnya menjadi ajang pencitraan yang baik, tetapi jika kesalahan sejenis kembali terulang tahun depan, patut dipertanyakan komitmen para pengelola kampus untuk menjadikan Undip sebagai world class university yang sesungguhnya.

kenapa harus kuliah?

Wajib dibaca sebelum komen, renungin, nilai isinya, praktekin :shakehand dan #selamat mebaca

Memang apa sih kerennya jadi mahasiswa? Kamu pikir kamu keren kalau jadi mahasiswa? Dengan jas almamater yang heroik kamu jadi bisa kembali ke sekolah kamu dan berkata, “saya sekarang mahasiswa UI loh” atau “ini nih lihat jaket kuning UNNES gw”

Okey, itu memang salah satu bagian menyenangkan yang bisa dibanggakan, tapi kalo udah bangga, kamu mau apa? Apa yang kamu dapatkan dari kebanggaan tersebut?

‘seneng aja’

‘kepuasaan batin’

‘yah keren aja sih’

Ada lagi kah ?

Kamu udah yakin dengan pilihan jurusan dan kampus kamu? Sudah sesuai dengan panggilan jiwa belum? Atau kamui masih bohong sama diri kamu?

‘iya saya sudah yakin kok sama pilihan saya’

‘ah masa sih?, yakin? Itu kok muka masih belum pede tampaknya’

‘ya dibuat yakin dong, kan sudah keterima’

‘bener nih gak nyesel?’

‘emang ada pilihan lain kah?’

Kamu sudah jadi mahasiswa nih sekarang, lalu kamu mau jadikan titel kamu nanti untuk apa? Mau dijadikan apa titel yang kamu raih?

Sobat, kata rektor saya dulu, biaya standar untuk seorang sarjana teknik adalah Rp.28.000.000 setiap semesternya. Jumlah yang yang gak kecil loh, coba saya tanya berapa biaya kuliah? Dulu saya di ITB 1.850.000 per semesternya. Kabarnya sekarang sudah mencapai hingga 5 juta rupiah per semesternya. Okelah kita pakai standar sekarang saja, dan dengan asumsi biaya sarjananya tetap.

Dengan asumsi ini saja saya bisa mengatakan kalau dalam satu semester, minimal kita sudah memiliki hutang 23 juta per semesternya. Hutang? Pasti banyak yang bertanya, itu hutang ke siapa? Hutangnya ke Rakyat Indonesia kawan. Mereka yang bayar pajak itu telah mensubsidi kuliah kamu, khususnya buat kamu yang kuliah di kampus negeri.

Pendidikan yang berkualitas itu hakekatnya memang mahal, pertanyaannya siapa yang akan menanggung biaya pendidikan tersebut? Dalam kasus Indonesia, rakyatlah yang juga dibebankan untuk membiayai kuliah kita.

Saat pertama kali masuk ITB beberapa tahun yang lalu, seorang alumni yang sangat senior berbicara dalam sebuah sesi seminar.

“untuk masuk ITB, perbandingan tingkat kompetisinya adalah 1 banding 20. Artinya ketika kamu bahagia karena telah masuk ITB, ada 19 anak muda Indonesia lain yang menangis kecewa karena gagal diterima di ITB.

Kamu kuliah di subsidi oleh rakyat, maka untuk membalas budi pengorbanan uang yang telah rakyat berikan, kamu minimal harus bisa kasih makan ke 76 orang lainnya. Darimana angka 76 tersebut?

Kita asumsikan 19 orang tersebut menikah dan memiliki dua anak saja, maka itu berarti 19 dikali 4 yaitu 76 orang”

Kata-kata tersebut selalu terngiang di benak saya hingga saat ini, saya selalu berpikir dan mencari jalan bagaimana bisa membuka kesempatan menambah penghasilan bagi 76 orang. Tentu bukan hanya dengan membuka lapangan kerja dengan menjadi entrepreneur, banyak cara untuk bisa berbagi seperti dengan aktivitas sosial.

Bagaimanapun caranya, itulah yang perlu kita sama-sama pikirkan. Bahwa kamu jadi mahasiswa itu tidak mudah dan tidak bisa asal-asalan. Kamu perlu tanya ke diri kamu, “saya mau berkontribusi apa selama jadi mahasiswa dan setelah lulus untuk negeri ini?

Karena kuliah kamu bukan hanya menyangkut diri kamu, tetapi juga ratusan juta rakyat Indonesia di masa kini dan masa depan. Mahasiswa seringkali disebut sebagai unsur perbaikan negara, ya benar adanya kalimat tersebut. Karena ditangan mahasiswa yang nantinya akan masuk ke dunia nyata lah negeri ini bergantung harapan.

Kamu kuliah, kamu termasuk dalam 18% rakyat Indonesia usia 18-23 tahun yang beruntung bisa menikmati bangku di perguruan tinggi. Jumlahnya tidak sampai 4.5 juta saja mahasiswa itu. Maka renungkanlah nasih 78% rakyat Indonesia lainnya yang

Quote:

Karena kamu itu mahasiswa, ada kata MAHA di depan siswa. Maha itu identik dengan tidak terbatas dan tidak pernah habis. Perlu di ingat, bahwa penggunaan kata MAHA itu identik dengan sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan (e.g Maha Pengasih,dan Maha Penyayang). Menariknya bahasa Inggris nya dari Mahasiswa adalah student, atau terkadang ditambahkan College Student. Bahasa arabnya mahasiswa adalah thulabiy, sama dengan siswa. Mereka tidak menggunakan terminologi Great Student atau AkbaruThulabiy sebagai kata ganti mahasiswa.

Hanya di Indonesia yang menggunakan pola kata seperti ini. Kenapa? Karena ada sebuah harapan khusus bagi mahasiswa Indonesia untuk bisa memiliki karakter seorang MahaSiswa, seorang yang tidak pernah terbatas hasratnya untuk bisa menuntut ilmu.

Dalam sebuah lirik lagu perjuangan kampus yang berjudul “Kampusku”, sang pengubah lagu menuliskan seperti ini:

Quote:

Berjuta Rakyat Menanti Tanganmu

Mereka Lapar dan Bau Keringat

Kusampaikan Salam Salam Perjuangan

Kami Semua Cinta Indonesia

Tapi kamu juga jangan terlalu Geer dulu dengan segala sanjungan untuk mahasiswa, itu gak sekeren itu kok, kadang malah cuma klise belaka. Saya malah berpikir terlalu banyak pujian untuk seorang yang menyandang label mahasiswa. Padahal jadi mahasiswa gak sekeren itu kok, apa sih mahasiswa? Belajar males, kajian kebangsaan cuek, demo di jalan gak mau, kegiatan pengembangan masyarakat juga gak peduli, bahkan fokus pada kompetensinya saja juga enggan.

Quote:

Apa sih mahasiswa itu? Cuma mampu mejeng dengan tampang keren, sok bawa mobil ke kampus padahal uang orang tua. Bergaya sana sini, ganti pacar tiap bulan, gak nyimak dosen di kelas, ke kampus dandannya udah seperti mau ke resepsi pernikahan.

Ngapain sih tuh mahasiswa? Selama empat tahun di kampus akhirnya gak aplikasi ilmunya, berpikir gimana ngasih makan dirinya saja, lupa kalau dia di bayarin rakyat saat kuliah, jadi manusia hedon yang lupa kalau masih banyak rakyat yang lapar dan bau keringat.

Ah mahasiswa, apa pentingnya? Cuma bisa kritik keadaan negeri tanpa mau berpikir apa yang bisa ia lakukan untuk negerinya. Hanya ribut diantara mahasiswa, bakar ban dan akhirnya rakyat lagi yang kembali menderita.

HEI KAMU YANG MENGAKU MAHASISWA !

Coba sekarang saya tanya buat kamu yang mau lulus kuliah, buat apa sih kamu kuliah? Abis kuliah mau kemana?

Quote:‘ikutin aja kemana angin membawa’

‘yah kita lihat nantilah gimana abis wisuda’

‘mau kerja dulu deh, sambil mikir mau ngapain setelahnya’

Umm. Okey, tidak ada yang salah dengan kalimat-kalimat tersebut. Tetapi kalimat-kalimat ini menandakan masih banyak diantara mahasiswa dan alumni muda yang bahkan tidak tau mau ngapain setelah lulus.

Helloooo

Dimana #panggilanjiwa kamu kawan? Masih belum berjumpakah dengan #panggilanjiwa kamu itu? Atau bahkan kamu tidak berusaha mencarinya?

Sobat,apakah dunia kampus belum cukup untuk kamu dalam mem-#bangunmimpi? Butuh berapa lama lagi untuk kamu agar bisa menemukan dan merencanakan mimpi besar kamu sobat? Atau jangan jangan kamu lebih nyaman dalam ketidakpastian mimpi kamu?

Mereka yang tidak punya mimpi akan terjebak pada kegalauan hidup, dan bila kegalauan hidup menemani mereka maka ketidakpastian akan menjadi sahabat, dan akhirnya berujung pada ketidakjelasan manfaat hidup itu sendiri.

APA KONTRIBUSI KAMU UNTUK NEGERI?

Percuma saja kamu kuliah kalau ternyata pilihan jurusannya bukan yang kamu minati, bohong dengan #panggilanjiwa hanya untuk mengejar titel di kampus negeri saja. Hidup itu bukan sekedar titel kamu di dapat dimana, tetapi kamu mau berbuat apa dengan titel tersebut untuk kebaikan dan kebermanfaatan.

Kamu pikir jadi alumni dari kampus beken itu terjamin masa depannya kawan? Saya justru banyak kenal teman, senior, dan junior saya di kampus yang luntang-luntung gak jelas karena penuh kegalauan dalam menatap masa depan. Mereka tidak membangun karakter diri selama jadi mahasiswa. Akibatnya? Hidup segan, Mati enggan.

Lantas, apa yang bisa dibanggakan ketika setelah lulus hanya menjadi sekrup kapitalis yang menghambakan diri pada uang dan rela ketika sumber daya negeri ini dikeruk untuk kepentingan asing semata. Apa kalian lupa kalau kalian kuliah disubsidi oleh negara? Uang rakyat itu kawan? Hasil pajak mereka yang berharap negeri ini lebih baik.

Buat saya, percuma belajar mati-matian masuk perguruan tinggi kalau ujung-ujungnya hanya memetingkan isi perut belaka dan tidak mampu berkontribusi untuk bangsa. Sayang banget kawan, bila 4-5 atau bahkan 6 tahun kuliah pada akhirnya hanya menjadi perusak negeri, yang serakah atas kebutuhan dunia.

Atau lebih sadis lagi mereka para koruptor yang menghabiskan hidup untuk merusak moral sosial bangsa. Seharusnya mereka mereka inilah yang di klaim oleh Malaysia bukan budaya Indonesia.

Rakyat negeri ini membiayai kamu kuliah bukan hanya untuk mendapatkan IPK Cum Laude atau terancam Cum Laude. Yakin nih yang IPK nya 4.00 itu benar-benar cerdas? Jangan-jangan mereka cuma seorang robot yang jago menyelesaikan soal ujian, tetapi gamang dalam menghadapi soal kehidupan.

Kamu kuliah di kampus teknik, jadilah teknokrat yang visioner. Kuliah di fakultas hukum, jadilah advokat yang adil. Belajar di jurusan ekonomi, maka jadilah ekonom yang bijak. Atau bila kamu kuliah di kampus pertanian, bangunlah negeri ini dengan ilmu pertanian yang kamu miliki, jangan mangkir dari kompetensi dan malah berpikir untuk menjadi bankir.

Kuliah itu mahal kawan, setau saya di UI sudah Rp.25.000.000, di ITB bahkan ada yang mencapai Rp.50.000.000. Biaya per semester juga sudah semakin besar, lalu apa yang kamu cari setelah lulus? Hanya bekerja sebagai pegawai kah pilihan hidup kamu?

Quote:

Masih banyak anak muda Indonesia yang tidak kuliah. Atau alumni kampus yang katanya beken dan akhirnya memilih untuk bersaing dalam job fair dengan alumni kampus yang katanya ga beken? Gak malu ya sobat?

Yuk kita berpikir #beda , jangan berpikir “mau kerja di perusahaan apa”, melainkan “mau buka lapangan kerja dimana ya”

Saya sering bilang ke mahasiswa ITB, buat apa kamu bangga masuk ITB kalau hanya bisa jadi mahasiswa KUPU KUPU alias kuliah pulang kuliah pulang. Mending kamu sekalian aja pulang ke rumah orang tua kamu. Karena kita kuliah bukan hanya untuk mengejar nilai, kita kuliah untuk menikmati proses pembelajaran diri dalam setiap kesempatan.

Malu lah pakai jaket kuning UI yang katanya keren itu kalau gak peka sama isu sosial masyarakat, hanya mengenal kuliah-kafe-mall saja. Helloo kawan, itu jaket kuning lambang perjuangan, apa kontribusi kamu untuk negara. Kalau kamu sudah berkontribusi untuk negeri, barulah boleh sedikit bangga dengan jaket kuning kamu sobat!

Atau mahasiswa UGM yang terkenal dengan jaket warna karun goni, itu warna kerakyatan, maka segen saya lihat mahasiswa UGM kalau melihat dan memikirkan realita rakyat aja gak mau. Jaket mu itu bukti pengorbanan sobat!

Ah capeklah kuliah itu kalau hanya mengejar Nilai tetapi anti sosial, menjadi manusia robot yang bangga jadi sekrup kapitalis.

Buat kamu yang baru lulus SNMPTN atau segala bentuk ujian masuk perguruan tinggi lainnya. Berani janji kontribusi apa selama jadi mahasiswa? Atau udah cukup bangga dengan label mahasiswa?

Masuk jurusan kedokteran kampus beken, tetapi gak mau praktek di daerah terpencil, hanya mau jadi dokter di kota. Hmm percuma deh, di kota di daerah daerah aja masih kekurangan dokter, di kota dokter menumpuk. Hmm mendingan mundur deh.

Ayolah kawan! Kita MAHAsiswa, ada kata Maha di depan siswa, masa masih sama sama aja konsep berpikirnya dengan mereka yang tidak sekolah. Malu la kita sama tukang bakso yang bisa punya 3 pegawai, mereka yang tidak kuliah aja bisa ngasih makan orang lain, lah mahasiswa? Bangun Idealisme itu kawan, sejak mahasiswa, kesempatan terakhir untuk membangun idealisme itu ada di kampus. Setelah lulus, kalian akan menikmati dunia nyata yang sangat kejam dan pragmatis.

Hidup itu bukan hanya tentang duit, duit, dan DUIT.

Mahasiswa itu #beda!

Yuk kita bangun konsep berpikir yang dewasa. Jangan bangga ke kampus pakai mobil orang tua untuk mejeng sana sini dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar, manja dalam belajar serta lemah karakter. Percuma nanti di hari wisuda, para alumni itu hanya menambah daftar pengangguran negeri ini, buat apa kamu kuliah sobat?

Sobat, mari kita maknai dengan #bijak kenapa kita harus kuliah. Ini bukan hanya sekedar mengikuti kebiasaan banyak orang. Tetapi ini tentang upaya membuat diri kita lebih mampu berkontribusi untuk pembangunan bangsa.

Sobat, kamu mau berkontribusi apa selama kuliah?

“Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”

-Ki Hajar Dewantara